Pasokan Minyak Goreng ke Distributor di Balikpapan juga dibatasi dan masih Layani Daerah di Luar Kota. Dikutip dari Facebook TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Sejumlah distributor di Balikpapan mengaku tak banyak memiliki ketersediaan stok minyak goreng.
Hal tersebut terungkap pada saat pemerintah Kota Balikpapan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor.
Owner Distributor PT HAS Jaya, Hadi Susanto mengatakan, minyak goreng saat ini dialokasikan langsung dari produsen, bukan lagi permintaan dari distributor.
“Jadi kami juga terbatas, kemarin baru kedatangan 6 kontainer minyak goreng yang ukurannya bercampur dan sudah sebagain kami salurkan,” ujarnya, Selasa (8/3/2022).
Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co di lapangan sejumlah tumpukan stok karton minyak goreng tampak tersusun rapi.
Informasinya, stok tersebut baru akan disalurkan ke sejumlah lokasi di Balikpapan, juga ke Penajam Paser Utara dan Tanah Grogot.
Menurut keterangan dari pihak distributor, produsen atau pabrikan minyak goreng masih rutin mengirimkan barang tersebut.
Hanya saja saat ini, jumlah kiriman minyak goreng kepada distributor dibatasi secara langsung oleh pihak produsen.
Dalam sidak, laki-laki yang akrab disapa Agam itu membantah jika distributor menjual harga minyak goreng di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) ke pasar tradisional.
“Kami menyalurkan ke pedagang malah di bawah HET, Rp 13.500 perliter, sehingga tidak benar kalau dari kami yang menaikan harga duluan,” kata Agam.
Sebelumnya, Direktur CV Maxi Raya, Soeny Yoewono Koesbandi selaku pemilik swalayan berjaringan Maxi Swalayan menyebut, suplai minyak goreng masih belum jelas.
Sehingga untuk saat ini, pihaknya masih bertahan dengan sisa stok, itupun pembelian masih dibatasi supaya tidak menimbulkan aksi borong di masyarakat.
“Untuk di Maxi kami juga menggunakan sistem on off, kadang ada kadang tidak ada di display” kata Soeny Yoewono.
Harga minyak goreng yang dijual di Maxi Swalayan rata-rata satu liter Rp 14 ribu. Tersedia kemasan satu dan dua liternya.
Bahkan satu hari setelah harga minyak goreng turun, penjualan kala itu mencapai 10 kali lipat dari umumnya.
“Kalau regularnya dalam sehari kami bisa mengeluarin 200 karton minyak goreng dari gudang,” imbuhnya.
Menurut Soeny pasokan dari distributor belum ada kejelasan.
“Kalau dalam pekan ini pasokan belum datang, maka minyak goreng akan kosong di minimarket. Tapi stok minyak di kami masih bisa bertahan untuk 7 hari ke depan,” tandasnya.